Saturday, December 17, 2011

...PUNKS STAND TOGETHER, AND NOW IS THE TIME!


60 Anak Punk Digunduli Polisi Syariah Aceh, Jadi Sorotan Internasional

Banda Aceh - Sedikitnya 60 anak punk ditangkap polisi syariah di Nangroe Aceh Darussalam usai menonton konser. Mereka juga digunduli karena dianggap menodai citra Aceh. Kasus ini pun menjadi perhatian sejumlah media asing, mulai dari media Australia hingga Eropa dan Amerika.

Seperti diberitakan kantor berita AFP, Rabu (14/12/2011), penangkapan ini dilakukan pada Sabtu (10/12) lalu di Banda Aceh. Sebanyak 59 pemuda laki-laki dan 5 pemudi ditangkap polisi syariah. Para pemuda digunduli dan para pemudi dipotong pendek rambutnya. Mereka kemudian disuruh untuk mandi di danau, lantas berganti pakaian dan salat.

"Kami khawatir jika penerapan hukum syariah Islam di provinsi ini akan ternoda oleh kegiatan mereka. Kami berharap, dengan mengirimkan mereka ke rehabilitasi, mereka akan segera bertobat," ujar Wakil Walikota Banda Aceh, Illiza Sa'aduddin Djamal yang memerintahkan penangkapan tersebut.

Saat itu, ratusan penggemar punk dari berbagai daerah memang sengaja datang ke Banda Aceh untuk menghadiri konser yang diadakan untuk mengumpulkan uang bagi anak yatim. Namun, saat itu juga polisi menggerebek lokasi konser dan menangkap orang-orang yang berpenampilan punk dengan rambut mohawk, bertato dan bercelana jeans ketat dan penuh rantai. Usai ditangkap, mereka dibawa sebuah rumah rehabilitasi moral dan akan berada di sana selama 10 hari.

Menurut polisi, penangkapan ini memang dilakukan demi mencegah para pemuda dan pemudi ini dari perilaku 'menyimpang'.

"Mereka tidak pernah mandi, mereka tinggal di jalanan, tidak pernah melakukan salat. Kita harus memperbaiki mereka sehingga mereka bisa berperilaku benar dan sesuai moral. Mereka butuh perlakuan tegas untuk mengubah perilaku dan mental mereka," ujar Kapolda Aceh, Irjen Pol Iskandar Hasan.

Tindakan polisi dan pemerintah Aceh ini mendapat kritikan dari aktivis setempat, Evi Narti Zain. Penangkapan ini dinilai tak beralasan dan melanggar HAM.

"Apa yang polisi lakukan benar-benar aneh. Menjadi seorang anak punk hanyalah gaya hidup. Orang seperti mereka ada di seluruh dunia dan mereka tidak melanggar aturan atau pun merugikan orang lain," katanya.

Adapun media asing yang memberitakan kasus ini, yakni New York Daily, The Telegraph, Washington Post, Daily Mail, Sydney Morning Herald, CBS News dan sebagainya. Mereka rata-rata menulis bahwa penangkapan dan penggundulan anak punk tersebut yang dinilai melanggar HAM.

sumber: Novi Christiastuti Adiputri - detikNews
Kamis, 15/12/2011 23:34 WIB


get the fuck out from there!!!! don't forget to pack a lot of weed :)

Tuesday, November 1, 2011

ANTHRAX Mengunjungi Jakarta 10 Desember 2011


ANTHRAX, band trashmetal asal New York direncanakan akan berkunjung ke Jakarta dalam rangkaian world tour nya. Ditemani HELLYEAH sebagai opening act, dipastikan akan memuaskan dahaga para penggemar dari berbagai lapisan generasi. Yup! Karena ini adalah pertama kali mereka menginjakkan kaki di Indonesia semenjak mereka berkarya dengan album pertamanya Fistful Of Metal (1984).
Band ini bisa disebut sebagai pionir trashmetal, bersejajar dengan METALLICA, MEGADETH maupun TESTAMENT. Meski pernah beberapa kali ganti peronel, Joey Belladona (vocals), Scott Ian (rhythm guitars), Dan Spitz (lead guitars), Frank Bello (bass guitars) & Charlie Benante (drums & percussions) adalah formasi yang paling solid dari mereka. Dari sekian personel yang pernah mengisi line up, ada nama Dan Lilker yang mungkin terdengar tidak asing ditelinga metalheads...Yup! Bassist band NUCLEAR ASSAULT ini pernah memperkuat ANTHRAX, dan mendirikan side band STORMTROOPERS OF DEATH (S.O.D) bareng Scott Ian & Charlie Benante.

Bagi saya menyaksikan mereka adalah suatu keharusan! Sangat langka dapat moshing bareng ANTHRAX dalam pit yang sama. Dan sing a long: Indians, Only, Be All End All, In My World, Got The Time, Black Lodge, Keep It In The Family, I'm The Man, Bring The Noise, Arm And Dangerous, Evilnikufesin...

Diskografi
Fistful Of Metal (1984)
Spreading The Disease (1985)
Among The Living (1987)
State Of Euphoria (1988)
Persistence Of Time (1990)
Sound Of White Noise (1993)
Stomp 442 (1995)
Volume 8: The Threat Is Real (1998)
We've Come For You All (2003)
Worship Music (2011)




Soo....don"t hesitate to come and watch 'em live at Pantai Carnaval Ancol Jakarta on Dec 10th, 2011!!

Wednesday, October 19, 2011

Singapura: Merangkai Serpihan Yang Telah Retak

Setelah sekian lama vakum dari dunia perbloggeran, akhirnya saya kembali mengisi blog ini. Ada sedikit oleh-oleh dari hasil saya menjelajahi negara Singapura pada sepekan lalu. Yup...setelah sekian lama saya tidak berkunjung kenegri jiran ini, akhirnya saya berkesempatan kembali menikmati negara ini.

Tapi ada perasaan lain ketika saya mulai menginjakkan kaki disana, perasaan yang sepertinya saya sudah familiar sekali dengan suasana disana. Memang siy, negara ini bagaikan hanya sebuah kota besar lainnya yang sering saya kunjungi didalam negeri. Hampir tiap sudutnya saya hapal betul, padahal baru beberapa kali saya berkunjung kesana. Namun entah mengapa, negara ini sepertinya sudah tidak asing sama sekali dengan saya.

Singapura adalah negara yang penuh dengan kenangan bagi saya, sama halnya dengan kota Bandung. Disana saya berkesempatan bertamasya bersama kenangan saya. Kenangan saya yang pertama adalah mengunjungi Merlion Statue yang menjadi simbol negara ini. Kenangan dimana saya pernah menyusuri jalan dari Merlion Statue menuju Esplanade, lalu kemuseum yang ada patung Raffles, sangat melekat sekali dalam ingatan. Dulu saya pernah berpose mengikuti patung si Raffles ini....entah kemana sekarang potonya. Saat terakhir saya ke Singapura, waktu itu bertepatan dengan hari kemerdekaan negara tersebut. Sehingga saya sempat menyaksikan kemeriahan kembang api yang diadakan disana. Memandangi Fullerton Hotel pun menjadi kenangan tersendiri bagi saya..

Saya pun menyempatkan diri bermain kedaerah Little India. Kebetulan saya menginap di Selegie Road yang letaknya cukup dekat dengan daerah itu. Lagi -lagi kenangan itu menggelitik saya. Iseng-iseng saya cari tempat penginapan para backpackers didaerah itu, yang dulu pernah saya singgahi. Namun sedih sekali saya karena tidak berhasil menemukannya. Padahal ingin sekali saya mengabadikan tempat yang bagi saya sangat bersejarah itu. Yah, apa boleh buat! Mungkin karena kapasitas memori dikepala saya sangat terbatas, hingga ingatan akan tempat itu telah membaur dengan ingatan lainnya..

Lalu tidak lupa juga saya menyusuri Orchard Road yang terkenal itu. Namun untuk yang satu ini kenangan saya tidak terlalu memaksa mengingatkan. Karena tujuan saya kesana adalah untuk hunting pernak-pernik Thomas And His Friend. Jadi, sejenak pikiran saya teralihkan demi yang satu ini..

Bugis Junction adalah kenangan terakhir dan yang paling memorable bagi saya! Dulu di negara tempat saya tinggal franchise Burger King sempat menghilang entah kemana. Dan salah satu tujuan saya ke Singapura saat itu adalah menyantap Whopper yang nikmat tiada tara itu. Dan saya menemukan satu outlet Burger King tempat dulu saya menyantapnya!! Masih sama, tidak berubah sama sekali. Saya masuk, memesan paket Whopper, lalu duduk disudut ruangan. Pandangan saya menyapu tiap sudut ruangan....mencoba mengingat-ingat dimana dulu saya duduk menyantap. Sekali lagi kapasitas memori mengaburkan ingatan saya. Hingga Whopper habis saya santap, ingatan itu tiada kunjung kembali. Dengan sedih saya meninggalkan ruangan itu...

Tidak bisa saya pungkiri bahwa saya sangat merindukan momen-momen dahulu. Dimasa saya masih dapat berbagi keindahan alam Singapura. Kadang terbersit hasrat untuk mengajaknya kembali menapaki tilas kenangan itu.....namun sesadarnya segera saya endapkan keinginan itu, mengingat mungkin hal tersebut tinggal khayalan belaka.
Well...hingga saat ini saya hidup pun berkat kenangan itu juga, benar kah??


dedicated for my one and only