Wednesday, October 19, 2011

Singapura: Merangkai Serpihan Yang Telah Retak

Setelah sekian lama vakum dari dunia perbloggeran, akhirnya saya kembali mengisi blog ini. Ada sedikit oleh-oleh dari hasil saya menjelajahi negara Singapura pada sepekan lalu. Yup...setelah sekian lama saya tidak berkunjung kenegri jiran ini, akhirnya saya berkesempatan kembali menikmati negara ini.

Tapi ada perasaan lain ketika saya mulai menginjakkan kaki disana, perasaan yang sepertinya saya sudah familiar sekali dengan suasana disana. Memang siy, negara ini bagaikan hanya sebuah kota besar lainnya yang sering saya kunjungi didalam negeri. Hampir tiap sudutnya saya hapal betul, padahal baru beberapa kali saya berkunjung kesana. Namun entah mengapa, negara ini sepertinya sudah tidak asing sama sekali dengan saya.

Singapura adalah negara yang penuh dengan kenangan bagi saya, sama halnya dengan kota Bandung. Disana saya berkesempatan bertamasya bersama kenangan saya. Kenangan saya yang pertama adalah mengunjungi Merlion Statue yang menjadi simbol negara ini. Kenangan dimana saya pernah menyusuri jalan dari Merlion Statue menuju Esplanade, lalu kemuseum yang ada patung Raffles, sangat melekat sekali dalam ingatan. Dulu saya pernah berpose mengikuti patung si Raffles ini....entah kemana sekarang potonya. Saat terakhir saya ke Singapura, waktu itu bertepatan dengan hari kemerdekaan negara tersebut. Sehingga saya sempat menyaksikan kemeriahan kembang api yang diadakan disana. Memandangi Fullerton Hotel pun menjadi kenangan tersendiri bagi saya..

Saya pun menyempatkan diri bermain kedaerah Little India. Kebetulan saya menginap di Selegie Road yang letaknya cukup dekat dengan daerah itu. Lagi -lagi kenangan itu menggelitik saya. Iseng-iseng saya cari tempat penginapan para backpackers didaerah itu, yang dulu pernah saya singgahi. Namun sedih sekali saya karena tidak berhasil menemukannya. Padahal ingin sekali saya mengabadikan tempat yang bagi saya sangat bersejarah itu. Yah, apa boleh buat! Mungkin karena kapasitas memori dikepala saya sangat terbatas, hingga ingatan akan tempat itu telah membaur dengan ingatan lainnya..

Lalu tidak lupa juga saya menyusuri Orchard Road yang terkenal itu. Namun untuk yang satu ini kenangan saya tidak terlalu memaksa mengingatkan. Karena tujuan saya kesana adalah untuk hunting pernak-pernik Thomas And His Friend. Jadi, sejenak pikiran saya teralihkan demi yang satu ini..

Bugis Junction adalah kenangan terakhir dan yang paling memorable bagi saya! Dulu di negara tempat saya tinggal franchise Burger King sempat menghilang entah kemana. Dan salah satu tujuan saya ke Singapura saat itu adalah menyantap Whopper yang nikmat tiada tara itu. Dan saya menemukan satu outlet Burger King tempat dulu saya menyantapnya!! Masih sama, tidak berubah sama sekali. Saya masuk, memesan paket Whopper, lalu duduk disudut ruangan. Pandangan saya menyapu tiap sudut ruangan....mencoba mengingat-ingat dimana dulu saya duduk menyantap. Sekali lagi kapasitas memori mengaburkan ingatan saya. Hingga Whopper habis saya santap, ingatan itu tiada kunjung kembali. Dengan sedih saya meninggalkan ruangan itu...

Tidak bisa saya pungkiri bahwa saya sangat merindukan momen-momen dahulu. Dimasa saya masih dapat berbagi keindahan alam Singapura. Kadang terbersit hasrat untuk mengajaknya kembali menapaki tilas kenangan itu.....namun sesadarnya segera saya endapkan keinginan itu, mengingat mungkin hal tersebut tinggal khayalan belaka.
Well...hingga saat ini saya hidup pun berkat kenangan itu juga, benar kah??


dedicated for my one and only

1 comment:

Anonymous said...

The inncrowd little india.
Love dies, memory lasts.